AET Goes to Urban Farming Expo 2015 in PT. East West Seed Indonesia

PT. EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemuliaan tanaman. EWINDO mempunyai tujuan utama dalam pengembangan industri benih lokal yang canggih untuk menghasilkan benih sayur berkualitas tinggi. Dengan mengemban visi “Everyone, Everywhere Can be A Farmer”, PT. EastWest Seed Indoensia dalam mewujudkan pertanian perkotaan yang mengadakan expo di kantor pusat didaerah purwakarta. Hal ini dilakukan oleh Ewindo, mendorong minat masyrakat menanam sayuran dilahan pekarangan perkotaan guna membantu pemerintah meningkatkan konsumsi sayuran dari 40 kg menjadi 62 kg per kapita per tahun pada 2019 sesuai anjuran FAO. Pada hari rabu tanggal 16 Desember 2015, saya dan teman teman melakukan kunjungan lapangan ke PT. East West Seed Indonesia dalam rangka Urban Expo yang diadakan oleh pihak PT tersebut. 


Pada awal kedatangan kami langsung disambut baik oleh petugas yang disananya yang menjadi get tour kami, sebelum kami masuk ke suasana exponya kami di ajak ke balai room untuk beristirahat sejenak sambil menikmati video animasi tentang PT. Panah Merah,,, Lucu dan sangat mendidik banget,, boleh juga tuh kalau model kayak gitu buat tontonan anak anak kecil supaya cinta pertanian.
Mulai jalan ke kebunnya, di kenalkan pada jenis jenis media untuk bertanamnya, mulai dari kayu, tong plastik, bekas botol dan bahan bahan yang tak kita pikir sebelumnya serta didesain sedemikan mungkin sehingga nuansa perkotaannya dapet, yang pasti nuansa pertaniannya dapeeeet banget,,, nih ane kasih pict nya ya biar nanti bisa bareng bareng kesana deh.....
 nah udah kelihatan kan nuansa perkotaan dan pertaniannya,,, bukan hanya itu loh gambar ini mewakili bahwa ditengah tengah kota kita pun masih bisa bertanam dan berkebun, oh iya kalau ini visualisasi kita bertanam diatas gedung,,, jadi udah ga ada alasan lagi dong kalau di kota kita ga bisa bertanam,,, mau diatas gedung, mau disamping gedung tetep kita masih bisa bertanam asal masih ada matahari yang cukup buat tanaman ber fotosintesis ya.


selain pict tadi yang menggambarkan pertanian perkotaan disini juga kita menemukan berbagai jenis cabai ungu loh, mulai dari cabai ungu berdaun hijau muda mulus, cabai ungu daunnya bercorak titik dan yag bener bener daunnya hijau tua pekat. itukan dari daun ya nah sekarang ada juga loh cabai ungunya dengan berbagai bentuk, bulet, lonjong dan mungkin perpaduan keduanya deh hehehe....

Abang pembimbingnya lagi serius menerangkan tentang bertanam dengan cara pocket kepada kami tentang konsep yang ada disana yang meliputi ada sistem hidroponik, vertikultur, ada juga kebun bunga, net house ini tanaman melon,,,, setaiap lagi diterangin mahasiswa mahasiswinya pada serius nih, hiks hiks hiks

nah ini nih kita disana ditantang buat cepet cepetan ngisi polybag dan transplanting tanaman,,, huuu mahasiswa pertanian sih tapi agak gerogi juga hahaha,, wiih 2 cowo 2 cewe nih,, ekhem ekhem
yeeee dapat oleh oleh benih semangka,,, menang sih engga tapi karena ga ada yang menang jadi di wakilin aja dapat benihnya heee,,,, boleh tuh buat di kebun kami,,, makasih ya abang atas oleh olehnya.


TERIMA KASIH YA

Salam pertanian perkotaan dari Prodi Agroekoteknologi-Universitas Trilogi

AET Goes To FBBN 2015


Pada tanggal 27 november 2015 IPB Baranangsiang resmi membuka acara FBBN 2015 yang dibuka oleh mentri Indonesia, pada keseruan dan kemeriahan acara tersebut, saya mencoba menggali lebih dalam salah satu stand yang menjadi produsen benih hortikultura tersebar di Indonesia, Kira kira pada tau ngga ya?

Yapsss betul sekali PT. EAST WEST SEED Indonesa, Menurut pa jeje salah satu karyawan yang menjaga stand pada hari itu bahwa:

PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) adalah perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia yang menghasilkan benih unggul sayuran melalui kegiatan pemuliaan tanaman. EWINDO mempunyai tujuan utama dalam pengembangan industri benih lokal yang canggih untuk menghasilkan benih sayur berkualitas tinggi.
Dalam pengembangan benih EWINDO menempatkan tenaga ahli profesional yang telah berpengalaman di bidang pemuliaan tanaman dan perbenihan. Hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses dan dikemas serta dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang CAP PANAH MERAH.
Lebih dari dua dekade EWINDO selalu menyediakan benih yang sehat dengan kemurnian genetika tinggi serta daya kecambah yang baik untuk mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan menjadi kunci sukses PETANI INDONESIA.

VISI Kami percaya pada benih sayuran berkualitas tinggi untuk hidup yang lebih baik

MISI Menyediakan benih berkualitas tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbesar konsumsi sayuran

 

Nah itukan sekilas tentang PT. EWINDO nya sekarang ane mau kasih tau nih resep dari PT. EWINDO agar kiat agar bisa berwirausaha dan menjadi produsen benih semaju ewindo, berikut kiat kiatnya

Sahabat Petani yang paling Baik

Selalu dekat dengan petani untuk membimbing dan mendorong mereka agar menjadi petani sukses dan memecahkan permasalahan bersama-sama. Bersedia mengunjungi dan melayani petani apapun kondisinya.

Karyawan yang Bahagia

Karyawan yang antusias dan menikmati menjadi bagian dari perusahaan, selalu mengembangkan kapastitas dan kompetensi diri. Tidak ada beban dalam bekerja keras, bekerja sama dengan latar belakang ilmu yang berbeda untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif.

Inovatif

Dengan segala kemampuan yang ada EWINDO selalu berusaha menemukan cara yang terbaik dalam menyediakan benih berkualitas tinggi untuk petani. Kami terus menerus mencari cara baru baik dalam pemikiran, pelayanan maupun teknologi dengan mendengarkan secara seksama apa yang menjadi keinginan para pelanggan.


Sekian ya info dari ane semoga bermanfaat..... 

Info: Prodi Agroekoteknologi Universitas Trilogi udah kerjasama dengan PT. East West Seed Indonesia loh, dalam pembangunan pertanian perkotaan, Soo ngapain harus malu masuk pertanian kan udah ada pertanian perkotaaan,,,, 

Toko Pertanian Swalayan Indonesia (TOPSINDO)



 PT Pertani (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang pertanian memiliki visi menjadi " Perusahaan Agribisnis Terpercaya, Pendukung Ketahanan Pangan Nasional" Ikut terpanggil dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional. Melalui misi "Memasarkan sarana produksi pertanian dengan pelayanan prima" serta "Mendukung peningkatan kesejahteraan petani serta berperan aktif dalam ketahanan pangan nasional". Maka Topsindo diluncurkan.


Toko Pertanian Swalayan Indonesia (TOPSINDO) merupakan koperasi karyawan dari PT. Pertani yang bertindak sebagai produsen benih benih tanaman pangan sebagian besar yaitu benih padi dan produsen alat alat inovasi pertanian, serta menjual berbagai keperluan pertanian, khususnya benih dan bibit yang diproduksi maupun yang dijual disini semuanya telah di sertifikasi lembaga pertanian terkait, karena prinsip yang dianut ialah sertifikasi benih, bibit, pupuk, pestisida harus tersertikasi dengan kata lain sertifikasi sangat penting.

Hasil dari wawancara yang penulis lakukan dengan bapak TOHIR sebagai karyawan di Topsindo yakni kepemilikan Topsindo ini adalah milik dari PT. Pertani yang berbentuk koperasi karyawan PT. Pertani, pada saat ini Topsindo dipimpin oleh Bpk. H. Gatot, Topsindo ini beralamatkan di Jl. Pertani 1 - 6 Durentiga, Kalibata Pancoran, Jakarta Selatan. Jakarta 12760. Topsindo berdiri satu tahun setelah PT. Pertani diresmikan yaitu 14 Januari 1959 sedangka Topsindo berdiri pada 14 Januari 1969.

Selain koperasi Topsindo juga menjual berbagai jenis benih, benih yag dijual di Topsindo adalah benih sayuran, benih buah-buahan, benih tanaman pangan serta menyediakan bibit buah. Distributor benih yang dijual di Topsindo adalah PT. East West Seed Indonesia, CV. Enno dan C.O Seed, serta benih dari PT. Pertani sendiri. Dalam mempertahankan dan menyimpan benih yang dijual, metode penyimpanan yang dilakukan ialah hanya diletakan diruangan biasa saja.
Para karyawan yang bekerja di Topsindo dalam mendapatkan informasi untuk mengetahui cara budidaya tanaman ataupun seputar benih mereka mendapatkannya dari pengalaman lapang mereka dan hasil studi literature.
Penyetokan benih dari distributor untuk dijual di Topsindo waktunya tidak menentu tergantung permintaan konsumen. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kadaluarsa benih, benih yang sudah kadaluarsa tidak lagi dijual melainkan dikembalikan lagi ke distributornya. PT. East West Seed Indonesia masih menjadi produsen benih yang paling diminati konsumen dalam membeli benih.


Sebagai produsen maupun penjual benih para karyawan maupun petinggi PT mempunyai kesan kesan tersendiri, diantaranya kesan kesannya ialah senang jika pembeli banyak dan proses didtribusi benih lancer, kesal jika ada gangguan dalam distribusi benih dan kesal jika pelanggan yang tidak menghargai profesi profesi yang ada di PT maupun Koperasi.




First Time in Agrinex Expo 2015





Agrinex Expo 2015. Yang bertemakan "Kedaulatan Pangan Indonesia" telah usai dilaksanakan nih teman-teman. Menurut infomasi yang ane dapat. Acara ini merupakan ke-9 kalinya Agrinex di selenggarakan dan akan tetap di adakan di tempat yang sama, Jakarta Convention Center. Masih dalam serangkaian acara Agrinex expo 2015. Pada Jumat kemarin, tanggal 16 Januari 2015 secara resmi telah digelar acara Launching Agrinex 2015 yang di adakan di Kantor Kementerian Pertanian RI. Wow kalo kita lihat langsung pada pembukaan itu pastinya seru dong.. hehehe,,, apalagi kita mahasiswa pertanian, galau deh kalo kemaren ngga dateng.
Nih gan, admin dapet langsung penjelasan mengenai kedualatan pangan,
Kedaulatan Pangan Indonesia menjadi sebuah perjuangan yang tidak mudah di wujudkan di tengah arus perdagangan dunia dan perubahan iklim ekstrim yang melanda banyak negara termasuk Indonesia. Sebagian masyarakat dunia telah menggiring pemikiran yang berakhir dengan kebijakan Pemerintah yang mendua, antara menjaga hubungan antar negara atau menolong kepentingan bangsanya. Kemandirian pangan yang sulit di wujudkan Pemerintah akan bisa di atasi hanya oleh rasa cinta masyarakat kepada produk pangan nasional. Sehingga tanpa perlu larangan import pangan, produk pangan impor sulit di pasarkan di Indonesia karena pedagang tidak mau menyediakan tempat bagi produk import yang diawali dengan tidak adanya pembeli produk import oleh masyarakat. Masyarakat menjadi berdaulat atas pangan nasional. Itulah yang akan Agrinex edukasikan dan promosikan menjelang dan sepanjang pelaksanaan 9th Agrinex Expo 2015.” Demikian kata bu Rifda Ammarina.

Ibu Rida juga mengungkapkan bahwa acara ini dilatar belakangi oleh faktor diantaranya : Keprihatinan terhadap arus deras perdagangan bebas yang telah memudahkan mobilisasi pangan antar negara. Belum terbangunnya koordinasi yang positif antar kementerian di dalam meningkatkan produktivitas dan distribusi pangan antar daerah. Belum terbangunnya rasa cinta masyarakat kepada pangan nasional yang melindungi pasar nasional dari pangan import. Waduh jangan sampe deh kita kaum muda ngga cinta sama produk produk pertanian asli Indonesia, kata bang charly setia band nya itu ‘Jangan Takut Menjadi Indonesia’

Yapssss…. Selama ane keliling keliling sih banyak banget ilmu yang ane, dapetin, sepengamatan ane sih para peserta dalam program agrinext kayaknya ini ini deh: Pemerintah Pusat & Daerah, Program CSR dan PKBL, Asosiasi, Perbankan, Asuransi, Lembaga Penelitian, Perusahaan Makanan Minuman produk olahan pertanian, Perusahaan Perkebunan, Peternakan, perikanan, Perusahaan Bioenergy, Perusahaan Hortikultura, Perusahaan Pembibitan, Perusahaan Obat-obatan, Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Distributor, Perusahaan Eksportir, Perusahaan Konsultan, Perusahaan Packaging, Perusahaan Hypermart, Universitas dan masih banyak lagi hehe, yang berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Pengertian MOL dan MOL Akar Bambu

Disela-sela istirahat Sehabis UAS Kuliah nih, Pusing, Bete apalagi, Galau juga iya nih, Ok deh disini admin mau ngenalin cara cara pembuatan MOL (Microorganisme Lokal) yang hakikatnya sangat mudah dibuat dan sangat membantu para petani kita, Sebelumnya admin juga pernah menang Teknologi Tepat Guna dengan Menganggkat MOL ini ke para Petani Desa, Maklum deh mahasiswa pertanian kalo cuma bisa demo buat apa? iya nggak? lebih baik sering seringin tuh saling belajar sama petani. Ok deh tanpa perlu panjang lebar hehe,,, disimak yah :)


Micro Organisme Lokal
(MOL)

MOL adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumberdaya yang tersedia setempat. Larutan MOL mengandung hara mikro, makro dan bakteri yang berpotensi sebagai dekomposer, perangsang tumbuhan, agens pengendali hama / penyakit dan pestisida organic terutama sebagai fungisida. MOL mempunyai fungsi beranekaragam tergantung dari bahannya. Kita harus membuat lebih dari satu macam MOL dan dalam pengaplikasiannya sebaiknya dikombinasikan dengan MOL-MOL yang lain agar hemat biaya. 

Tiga bahan utama dalam pembuatan MOL:
  1. Glukosa (Gula) : Bahan ini sebagai sumber energi bagi mikroorganisme yang bersifat spontan (lebih mudah dimakan mereka). Sumber glukosa bisa didapat dari: gula, molases, air kelapa, air nira, tetes dll
  2. Karbohidrat : Bahan ini dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber energi. Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari: air cucian beras, nasi bekas/basi, singkong, kentang, gandum, bekatul dll
  3. Sumber Bakteri (mikroorganisme lokal) : Bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman antara lain: bonggol pisang, rebung bambu, keong mas, aneka buah-buahan, aneka sayuran , nasi, urine, pucuk daun labu, tapai, singkong, buah maja dll. Biasaya dalam MOL tidak hanya mengandung 1 jenis mikroorganisme tetapi beberapa mikroorganisme diantaranya: Rhizobium sp, Azospirillium sp, Azotobacter sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan bakteri pelarut phospat.
Berikut kami sajikan macam-macam bahan dasar MOL:

Mol Akar Bambu  : Mengandung Rhizobium Bacteria yaitu bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Keberadaan mikroorganisme ini memberi keuntungan yaitu:

  • Mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar.
  • Mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga.
  • Meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga.
  • Memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tanaman
Bahan :
  • Akar bambu        : 1 ons
  • Gula pasir             : 4 ons
  • Trasi                     : 2 ons
  • Dedak halus      : 1 kg
  • Air                         : 10 lt
  • Penyedap rasa  : secukupnya
Cara Membuat dan Cara Aplikasi :
Rendam akar bambu dalam air matang dingin 2-4 hariRebus bahan 2 s/d 6 selama 20 menit setelah mendidih. Setelah dingin masukkan akar bambu dan simpan anaerob 2 – 3 minggu, saring lalu  siap digunakan, campurkan 1ltr/ tanki, semprotkan ke lahan yang belum ditanami. ulangi setiap 20 hari sekali !

        Perlakuan berbagai tanaman dengan  Mol Akar Bambu:

JENIS TANAMAN
PERLAKUAN BENIH
PERLAKUAN SUSULAN
Tanaman yang memiliki umur produktif   ± 30 hari
direndam 5 menit
-  1 minggu setelah tanam-  2 minggu setelah tanam
Tanaman yang memiliki umur  produktif  ± 60 hari
direndam 5 – 15 menit
-  3 minggu setelah tanam-  5 minggu setelah tanam
Tanaman yang memiliki umur  produktif  ± 3 bulan
direndam 15 – 30 menit
-  3  minggu setelah tanam-  7  atau 9 minggu setelah tanam
Tanaman yang memiliki umur  produktif  ± 3 – 4 bln
direndam 2 – 8 jam
-  1 minggu sebelum pindah tanam-  3 atau 5 minggu setelah tanam
Tanaman yang memiliki umur   produktif 12 bulan
direndam 8 – 12 jam
-  Setiap bulan sampai umur 1 bulan sebelum panen
Tanaman disemaikan dg umur    kurang lebih 3 tahun
direndam 12 – 18 jam
-  1 minggu sebelum pindah tanam-  Selanjutnya 1 bulan sekali
Tanaman tahunan
direndam 18 – 24 jam
-  Penyiraman 1 bulan sekali.

Ok deh segitu aja dulu yah, nanti admin lanjutin lagi postingannya, secara bertahap aja gituu, mangga kalo ada yang mau mempraktekan, alhamdulillah admin udah mencobanya didaerah Indramayu. Ok semoga bermanfaat yah.... 

Pertanian Indonesia, Pertanian Organik


Selamat siang menjelang sore nih sobat insan muda pertanian indonesia, disini admin mau ngeposting prospek pertanian di Indonesia dengan sistem organik, Gimana sih bisa ga ya indonesia dalam pertanian Organik daripada nebak nebak mari kita simak yah...

Menurut Badan Litbang Pertanian Indonesia, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern sekarang sudah mulai berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang digunakan ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal oleh masyarakat. Penekanan untuk sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida kimia (sintetis). Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Banyak kejadian dimana suatu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya. Perlunya keberadaan Sertifikasi Produk Pertanian Organik

Sekarang banyak produk-produk pertanian yang mengklaim sebagai hasil produksi pertanian organik. Dimana mereka belum melakukan sertifikasi atas produknya yang membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:
  1. Sertifikasi Lokal yaitu sertifikasi yang digunakan untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.
  2. Sertifikasi Internasional yaitu sertifikasi yang digunakan untuk pangsa pasar ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.
Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain:
  1. Tanaman Pangan Padi
  2. Hortikultura Sayuran seperti : brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
  3. Perkebunan diantaranya : kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
  4. Rempah dan obat seperti : Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
  5. Peternakan yaitu susu, telur dan daging.
Jikalau kita membeli Produk Pertanian Organik dilihat dulu apa sertifikatnya , tetapi kita bisa membeli produk tersebut dengan tanpa melihat statusnya kalau memang kita percaya kepada penjualnya atau bahkan kita tau persis bagaimana proses penanamannya. Karena banyak petani kecil yang belum mempunyai sertifikat karena terkendala masalah klasik yaitu biaya atau bahkan tidak mengetahui adanya sertifikasi untuk produk organik. Sekarang terserah kita untuk memilih dan menentukan sikap terhadap Pembelian Produk Pertanian Organik. Mau pake yang sudah sertifikasi atau yang belum sertfikasi.

Kondisi Pertanian di Indonesia

Selamat Pagi Sobat Pertanian, Pada sehat kan? Gimana nih udah pada UAS belum nih? Kalo yang belum kaya ane hayoo masih ada waktu. ah jangan lama lama yah pagi ini ane mau ngepost kondisi pertanian di Indonesia.  Disimak yo agar kita insan muda ga ketinggalan Info dibidang pertanian.

 
Hasil Sensus Pertanian (ST) 2013 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia tiap tahunnya masih mengalami peningkatan impor produk pertanian baik dari sisi nilai maupun volume.
"Indonesia ini merupakan salah satu negara pengimpor produk pertanian, meskipun jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian Indonesia tergolong tinggi," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono pada saat jumpa pers perihal Sosialisasi Hasil Sensus Pertanian 2013 di Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Adi memaparkan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai 38,07 juta orang dari total angkatan kerja di Indonesia. Meskipun jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian tergolong tinggi, namun pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk turut memicu meningkatnya kebutuhan dan permintaan pasar domestik akan produk pertanian.
"Produksi dalam negeri kita tidak bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar domestik. Hal ini memaksa Indonesia untuk mengimpor produk pertanian dari negara lain," kata Adi.
Nilai impor produk pertanian pada satu dekade lalu (ST2003) bernilai 3,34 miliar dolar AS kemudian pada 2013 melonjak empat kali lipat menjadi 14,90 miliar dolar AS.
"Jumlah ini melonjak empat kali lipat dari nilai dan kuantitas. Padahal, sudah ada kenaikan harga," papar Adi.
Lebih lanjut, Adi megungkapkan keprihatinannya atas kondisi di sektor pertanian ini mengingat bahwa Indonesia dikenal sebagai negara agraris.
"Pemerintah harus memikirkan hal ini. Indonesia negara agraris yang tanahnya subur. Tapi, melihat neraca pembayaran Indonesia dengan menghitung berapa banyak dolar yang keluar tentu sangat memprihatinkan," pungkas Adi. 

nah itu sekilas info pertanian di Indonesia menurut BPS, Hayooo mahasiswa pertanian harus lebih giat lagi berperan aktif dalam membantu petani.
SEMOGA BERMANFAAT

Anomali Iklim


Mata Kuliah : Agroklimatologi
Dosen : Mr. Rifqi Ahmad Fauzi
Oleh : Casdi


ANOMALI IKLIM DI WILAYAH INDONESIA

Penyimpangan iklim ( El-Nino, dan La-Nina ) merupakan fenomena metereologi yang berdampak besar terhadap pertanian. Indonesia yang merupakan wilayah yang termasuk sangat rentan  terhadap kenaikan tinggi muka laut akibat naiknya suhu global. Menurut Fagi et al 2002 Jawa Tengah merupakan wilayah defisit air yang harus diwaspadai menjelang kedatangan El Nino yang dimanalahan tersebut terdiri atas lahan sawah irigasi, tadah hujan, dan lahan kering. Dan diikuti oleh propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
           
Menurut Mosher dalam Mubyarto ( 1989 ), syarat mutlak yang memungkinan terjadinya pembangunan pertanian, antara lain adalah : (1) adanya teknologi yang senantiasa berkembang (2) tersedianya bahan-bahan dan alat –alat produksi secara lokal, dan (3) adanya perangsang produksi bagi petani.

Penentuan strategi penanganan dampak anomali iklim harus didasarkan pada empat hal (Perhimpi, 1995 dalam Boer, 1999 ) yaitu: (1) mengetahui dengan baik tingkat kerentanan daerah terhadap penyimpagan iklim, (2) mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam mengantisipasi dan pengendalian dampak, (3) mengetahui upaya dan teknologi utama atau alternatif yang tersedia untuk antisipasi dan pengendalian dampak, (4) serta mengetahui dengan tepat teknologi yang akan digunakan di wilayaha sasaran. Makalah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi antisipasi dan pengendalian pada tingkat petani sehingga dapat memberikan arahan kebijakan untuk membantu petani dalam melakuka antisipasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim dan pengendalian dampak yang tepat.

Pembangunan merupakan proses perbaikan kualitas yang meliputi tiga aspek penting yaitu (1) peningkatan standar hidup setiap orang melalui proses – proses pertumbuhan ekonomi yang relevan, (2) penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhya rasa percaya diri setiap orang, (3) peningkatan kebebasan setiap orang melalui perluasan jangkauan pilihan mereka.

Upaya – upaya yang dilakukan dalam pengendalian dampak El – Nino antara lain adalah intensifikasi pola pergiliran tanaman, pengendalian varietas, penggantian jenis tanaman, merubah jadwal tanam dan penggunaan pompa air. Kecuali penggunaan pompa air, upaya – upaya yang dilakukan untuk mengendalikan dampak La – Nina sama dengan yang dulakukan untuk mengendalikan dampak El – Nino.

Pada dasarnya hasil yang diperolah petani dan peternak dipengaruhi oleh dua faktor, faktor internal yang dapat dikendalikan, dan faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Dalam pengambilan keputusan para petani dalam mengantisipasi dampak anomali iklim dapat dikelompokkan menjadi : (45%) didasarkan pada musyawarah kelompok, (25%) mengambil tindakan berdasarkan konsultasi penyuluh, (30%) berdasarkan inisiatif sendiri dan biasanya terjadi pasa lahan – lahan yang terisolir.
     
Serta lama pengambilan keputusan dalam tindakan perventif dapat dikelompokkan menjadi : paling lama adalah 1 bulan (12%), relatif cepat yaitu 2 minggu (40%), dan 1 minggu (24%), tindakan secepatnya (10%). Respon petani dalam dampak perubahan iklim sekitar 40% petani responden menyatakan penyimpangan iklim sangat mengganggu, sekitar 45% menyatakan sedikit terganggu, dan sekitar 5% menyatakan tidak terganggu.
          
Dampak dari adanya perubahan iklim pada responden antara lain 24% responden mengalami penurunan produksi, 23% harus menunda jadwal tanam, 17.7% mengalami kesulitan air, dan 13.8% petani meningkat biaya pengairannya. Dan sisanya masalah lain – lain.
            
Menurut Fagi et al (2003), secara konseptual upaya pengantisipasian anomaly iklim dapat diuraikan menjadi tiga pendekatan, yaitu : Pendekatan Strategis, yaitu mengidentifikasi wilayah rawan kekeringan dan banjir, endemic hama dan penyakit tanaman padi bedasarkan karakter biofisik suatu ekosistem, Pendekatan Taktis, yaitu mengembangkan teknik prediksi, dan Pendekatan Operasional, yaitu upaya menghindari, mengurangi, dan menanggulangi resiko bencana dan dampak anomali iklim terhadap produksi tani, fungsi pemerintah sebagai faslitator, dan regulator insentif berupa perbaikan fasilitas, mencakup sarana, prasarana, dan regulasi yang mendukung usaha tani akan sangat dihargai oleh masyarakat petani.